Happy Sunday, Liverpool Dan Persib

Minggu yang menyenangkan! Dua tim favoritku berhasil mengalahkan lawan-lawannya dalam laga bigmatch, skor kemenanganya pun sama, 3-2! Sama-sama dramatis dan menegangkan juga tentunya. Yang pertama saat Persib Bandung mengalahkan Arema Malang, sempat tertinggal 0-2 di babak pertama, namun akhirnya Persib sukses membalikkan keadaan menjadi 3-2 sekaligus merebut pucuk pimpinan klasemen sementara Liga Super Indonesia.

Yang kedua, saat Liverpool berhadapan dengan Manchester City, The reds sempat unggul di babak pertama 2-0, namun City bangkit di babak kedua dan mampu menyamakan skor menjadi 2-2, untungnya Coutinho berhasil mencetak gol penentu bagi kemenangan Liverpool 3-2. Kemenangan penting yang semakin mendekatkan Liverpool pada gelar juara Liga Primer Inggris dengan catatan the reds mampu memenangi sisa empat laga terakhir. Soalnya kalau terpeleset sekali saja, maka gelar itu bisa jatuh pada Manchester City atau Chelsea yang merupakan saingan terdekat.

Politik Tebal Muka

Dalam politik tebal muka
Janji adalah retorika belaka
Amanat tak lagi melekat
Khianat dianggap hebat

Media terus berkicau
Giring rakyat tuk terpukau
Kabut ilusi ditebar
Agar rakyat lupa nalar

Dari depan tampilan manis
di belakang konspirasi bengis
awalnya mempesona ujungnya bikin kecewa
hal biasa di Indonesia

Resiliensi Fans Liverpool Memang Luar Biasa

Pertama kita mesti tahu dulu apa itu Resiliensi agar tidak bingung, kalau yang sudah tahu ya syukur deh hehehe ..
Singkatnya, Resiliensi adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk beradaptasi dan tetap teguh di dalam keadaan yang sulit. Nah kita bisa bayangkan, Liverpool yang sempat merajai sepakbola Inggris bahkan Eropa di era tahun 80-an akhirnya Mulai memasuki masa kelam. Sejak tahun 1990 Liverpool tak pernah merasakan lagi menjadi juara liga Inggris, masih untung beberapa gelar seperti FA dan Carling dapat diraih, bahkan titel bergengsi juara liga Championspun masih sempat didapat diera 90-an dan 2000-an. Namun awan kelam masih juga meliputi Liverpool setelah sempat absen enam tahun dari Liga Champions karena gagal tembus empat besar di liga domestik. Hebatnya fans Liverpool tetap setia dan mendukung tim kesayanganya tersebut dengan semboyan penuh makna "You'll Never Walk Alone" (YNWA) yang artinya "Kamu Tidak Pernah Berjalan Sendirian". Kesabaran dan kesetiaan fans Liverpool rupanya akan terbayar musim ini, karena Liverpool sudah 90 persen berada di zona liga Champions, bahkan Peluang untuk menjadi juarapun masih sangat terbuka walau harus bersaing dengan Manchester City dan Chelsea, dengan catatan mampu memenangkan lima peetandingan sisa. YNWA.

Aktivitas Di Titik Sunyi

Yap lagi-lagi begadang hehehe.. kegiatan yang sering dilakukan di jaman teknologi internet seperti sekarang ini, abis baca-baca berita media via twitter plus twitwar para pelaku dan pengamat politik yang tengah sibuk berkampanye jelang pileg 9 April 2014. Waktunya aku yang nulis dan posting blog nih. Tengah malam sampai ujung malam memang waktu yang mengasyikan untuk menulis, yang penting jangan lupa ibadah aja, tul ga :)

Ngobrol Bareng Steven Gerrard

Tanpa diduga tanpa dinyana aku bisa ngobrol bareng ma Steven Gerrard, Kapten Liverpool dan Tim Nasional Inggris ini ramah banget, ngobrol macam-macam dari soal prestasi klub sampai masalah pribadi. Dan yang paling lucu bisa-bisanya dia nanya berapa umur aku, kenapa kep? Mo ngajak main bola ya hehehe...
Lagi asyik-asyiknya ngobrol tiba-tiba aku terbangun! Yaa mimpi ternyata hehehe...
Aku memang menyukai klub Liverpool, klub legendaris asal Inggris yang penuh dengan prestasi, tapi ga fanatik buta, soalnya takut terjebak syirik hehe.. Di klub ini ada beberapa pemain yang dapat perhatian lebih dariku, aku suka gaya mainnya, mereka adalah Steven Gerrard, Luiz Suarez, Coutinho, Glen Jo, Sterling dan Henderson, terakhir Mulai suka dengan gaya main Sturridge walau terlihat sedikit agak egois hehe..
Ga nyangka sang kapten Gerrard sempat hadir dalam mimpiku, biasanya yang suka mampir dalam mimpiku itu kan sosok-sosok perempuan hahaha... Peace !

Wasit Yang Memimpin Persipura Vs Persiba Buruk!

Sepakbola Indonesia kembali tercoreng, kali ini oleh kepemimpinan wasit yang sangat buruk, bukan hanya pemberian pinalti yang kontroversial, namun yang paling parah adalah pemberian kartu kuning kepada pemain Persipura yang jelas-jelas terlihat memukul pemain Persiba, seharusnya pemain Persipura itu diberi kartu merah kalau menurut aturan. Perfoma wasit seperti itu jelas tidak akan memberi efek jera kepada pemain untuk melakukan hal yang sama di pertandingan berikutnya. Jika wasit takut oleh tekanan pemain, seharusnya PSSI melindungi wasit dengan aturan yang sangat tegas seperti di Eropa. Jadi kunci utama dari ketidakberesan sepakbola Indonesia tetap ada di PSSI sebagai pengelola dan pengatur jalannya kompetisi. Sejauh ini kasus-kasus serupa yang terjadi di masa lalu pun belum ada tindakan tegas dari PSSI. Jadi bagaimana sepakbola Indonesia mau maju kalau seperti ini selamanya.